Sumber Informasi Seni Dan Budaya Jogja

Selasa, 27 Desember 2011

Sanggar Tari Angin-angin Yogyakarta. “Mandiri dan Kreatif”.

 
Tiar (kanan) beserta anggota Sanggar Tari Angin-angin


YOGYAKARTA (NONI) – Mandiri dan kreatif merupakan kekhasan yang dimiliki oleh sanggar tari yang sudah dua tahun lebih meramaikan kesenian seni tari yang ada di Yogyakarta ini. Setiap tarian yang mereka tampilkan adalah bentuk dari hasil kreasi anggota mereka sendiri.
            Tiar yang merupakan salah satu anggota sekaligus koordinator dari sanggar ini mengaku dalam membuat karya tari ia beserta anggota lainnya lebih memilih untuk membuat karya tari ciptaan sendiri dibandingkan dengan mengambil ciptaan tarian yang sudah ada.
            “Biasanyakan di setiap padepokan-padepokan sanggar tari itu ada yang menciptkan tarian sendiri dan ada pula yang mengambil karya tari dari tarian-tarian yang sudah ada. Tarian yang kami ciptakan pun tidak terlepas dari bentuk tarian tradisional Jawa di Yogyakarta,” ucapnya ketika ditemui usai penampilan sendratarinya pada acara Pawiwahan Budaya di Balai Kota Yogyakarta Senin, 19 Desember 2011.
            Latar belakang yang berdirinya sanggar tari ini cukup sederhana, ia beserta teman-temannya yang merupakan lulusan jurusan tari baik di ISI maupun UNY ingin meramaikan sanggar tari yang ada di kota Yogyakarta. Selain itu juga, ingin mengembangkan ilmu yang telah mereka dapatkan di jurusan seni tari.
            “Sangat di sayangkan kalau ilmu yang kami dapat tidak dikembangkan, jadinya kami sepakat membuat sanggar tari sendiri dengan kreasi sendiri, manfaatnya untuk kami bisa menampilkan yang terbaik di mata masyarakat,” katanya.
            Di dalam proses belajar seni tari, Sanggar Tari Angin-angin membedakan antara usia anak-anak maupun usia dewasa, karena materi yang mereka terima pun berbeda-beda dengan tingkat kesulitan tersendiri. Sanggar tari ini berlokasi di Ngabean Yogyakarta dan telah beranggotakan kurang lebih 50 orang.
            Penghargaan pun belum pernah mereka raih karena Tiar mengaku mereka belum pernah mengikut kompetisi apapun, namun karya tari yang mereka ciptakan sering mereka tampilkan pada acara-acara besar seperti acara Hari Batik Nasional maupun Pawiwahan Budaya Yogyakarta dengan menampilkan karya tari yang bernama “Ange Batik” (Tarian yang bermakna proses membatik).
            “Walaupun belum pernah mendapatkan penghargaan, saya berharap Sanggar Tari Angin-angin tetap maju dan tetap memberikan yang terbaik serta dikenal banyak orang khususnya masyarakat kota Yogyakarta,” pungkasnya.

Noni Febrina Saetban (153080085/B)

1 komentar: